Teknik Sampling

08.24 RetnoAfni 2 Comments

Metodologi Penelitian Pendidikan; Selasa, 17 November 2015
Ruang PPG 2 Laboratorium Matematika UNY pukul 07.30 – 10.00 WIB

POPULASI DAN SAMPEL
1.    Populasi
Secara umum populasi diartikan sebagai kumpulan dari seluruh anggota atau elemen yang membentuk kelompok dengan karateristika yang jelas, baik berupa orang, objek, kejadian atau elemen yang lain (wagiran, 2012). Menurut Ary, dkk (dalam Wagiran, 2012)  “Population is all members of well defined class of people, events, or objek”. Maksudnya bahwa populasi merupakan semua anggota kelompok baik manusia, kejadian atau objek.
2.    Sampel
Wagiran (2012) mengemukakan bahwa sampel (cuplikan) merupakan kelompok kecil yang diambil dari populasi untuk kenudian diamati atau diteliti.
Pengertian sampel yang representatif mengacu pada hal-hal berikut:
a.    Jumlah atau besarnya mencukupi kebutuhan
b. Teknik pengambilannya memperhatikan karateristik populasi yang akan menjadi wilayah generalisasi.
c.    Sesuai dengan sifat penelitiannya (expo facto, eksperimen, R & B, dll)
d.   Tingkat ketelitian, efisiensi dan reliabilitas.
e.    Signifikansi praktis dan signifikansi statik.
Ada beberapa alasan mengapa sampel digunakan, yaitu:
a.    Untuk mengetahui karakteristik populasi
b.    Untuk menyingkat atau menghemat waktu
c.    Untuk irit biaya
d.   Untuk memperoleh data lebih akurat

3.    Cara menentukan Sampel
Berikut ini adalah beberapa teknik sampling Probability Sampling yang dapat dilakukan antara lain:
a.    Simple Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dari populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen
Tahapan yang dilakukan dalam menarik sampel ini adalah
1.      Membentuk kerangka sampel dan kemudian memberi nomor urut seluruh unsur yang ada dalam kerangka sampel
2.      Memilih unsur yang akan dijadikan sampel dengan cara undian atau mengunakan angka acak
b.    Systematic Random Sampling
Jika populasi sangat banyak dan homogen, dan jumlah sampel yang akan diambil juga banyak, teknik penarikan sampel acak sederhana akan menyulitkan karena merepotkan dan lebih lama. Untuk itu, jika syarat populasi homogen, dapat digunakan cara yang lain yaitu teknik penarikan sampel acak sistematis (systematic random sampling)
Tahapan yang dilakukan untuk menarik sampel ini adalah sebagai berikut
1.      Susunlah kerangka sampel (daftar nama populasi) dalam kelompok dengan cara membagi jumlah populasi dengan jumlah responden
2.      Pilihlah satu kelompok yang ada dengan cara acak.
c.    Stratified Random Sampling
Dalam melaksanakan suatu penelitian, sering kita jumpai populasi yang kita miliki tidak memiliki sifat homogen , tetapi heterogen, yaitu karakteristik populasi yang kita miliki bervariasi. Misalnya penduduk Indonesia akan sangat heterogen jika dilihat dari pendidikan, agama, tempat tinggal, dan penghasilan. Oleh karena itu, teknik penarikan sampel yang digunakan pun harus melihat pada perbedaan sifat dari populasi. Teknik ini disebut teknik penarikan sample terlapis (stratified random sampling). Ada dua jenis stratified random sampling, yaitu proporsional sampel sebanding dengan jumlah populasi dan nonproporsional sampel tidak sebanding dengan jumlah populasi.
Tahapan yang dilakukan untuk menarik sampel ini adalah sebagai berikut.
1.    Tentukan karakteristik/ lapisan/ kelompok populasi
2.    Tentukan sampel dari setiap lapisan/ kelompok
3.    Pilih anggota sampel dengan bantuan teknik penarikan acak sampel sederhana
d.    Cluster Random Sampling
Teknik ini digunakan jika kita memiliki keterbatasan karena ketiadaan kerangka sampel (daftar nama seluruh anggota populasi), namun kita memiliki data yang lengkap tentang kelompok.
       Ada dua jenis teknik penarikan sampel ini yaitu teknik penarikan sampel kelompok satu tahap (a stage cluster random sampling atau lebih dikenal dengan cluster random sampling) dan banyak tahap ( multistage cluster random sampling)
Teknik penarikan sampel kelompok satu tahap digunakan jika sifat kelompok adalah homogen. Sementara itu, teknik penarikan sampel banyak tahap digunakan jika sifat kelompok pada populasi cenderung heterogen.
Berikut ini adalah beberapa teknik sampling Non Probability yang dapat dilakukan antara lain:
a.    Quota Sampling
Pada teknik ini peneliti menentukan jumlah respoden sebagai sampel. Mereka menemui dan mengambil data yang diperlukan, sampai data yang hendak diukur dapat tercapai (Wagiran, 2012). Sebagai contoh, suatu penelitian yang bertujuan untuk meneliti tentang profesionalisme pekeja dalam suatu perusaaan maka peneliti mencari responden yang banya dan proses pemilihannya harus merepresentasi subjek yang dibutuhkan dalam penelitian
b.    Convenience Sampling
Dalam teknik ini yang dijadikan sampel adalah orang atau objek yang mudah ditemui atau yang berada tepat pada waktu yang tepat, mudah ditemui dan dijangkau (Wagiran, 2012). Sebagai contoh, jika penelitian ingin meneliti suatu tempat misalkan SMP X dan SMP Y yang relatif dekat atau dalam dua sekolah ini akses untuk melakukan penelitian sangat mudah, walaupun terkadang tidak relevan dengan tujuan penelitian yang diharapkan
c.    Purposive Sampling
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang kita pilih ini mampu merepresentasikan tujuan penelitian yang hendak kita capai (Sugyono, 2011).  Sedangkan Wagiran (2012), suatu sampel dipilih berdasarkan penilaian atau pandangan dari peneliti berdasarkan tujuan dan maksud tertentu.
d.    Snowball Sampling

Snowball Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah data yang sedikit tersebut belum mampu memberikan suatu keterangan yang jelas serta relevan dengan tujuan penelitian yang hendak dicapai (Sugiyono, 2011).  Tujuan utama dari teknik ini adalah untuk menafsirkan karateristik yang jarang terjadi dalam populasi (Wagiran, 2012).
Error Samples
a.    Error Sistematik
Jika mendapat respon yang tidak akurat  (jangan hanya dengan wawancara tetapi dengan melakukan pengamatan)
b.    Sampling Error

2 komentar:

  1. Teknik snowball memiliki karakter khusus dalam pengambilan sampel,keterangan ketidakcukupan sampel sehingga diambil sampel yang lebih besar belum dapat menerangkan teknik snowball secara gamblang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebagai tambahan untuk penjelasan diatas, Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Yang apabila diibaratkan seperti bola salju yang menggelinding dari puncak gunung ke dataran rendah yang lama-lama bergumpal menjadi semakin besar. Snowball sampling ini adalah termasuk dalam teknik non-probability sampling (sample dengan probabilitas yang tidak sama). Untuk metode pengambilan sample seperti ini khusus digunakan untuk data-data yang bersifat komunitas dari subjektif responden/sample, atau dengan kata lain oblek sample yang kita inginkan sangat langka dan bersifat mengelompok pada suatu Himpunan. Dengan kata lain snowball sampling metode pengambilan sampel dengan secara berantai (multi level). Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang sampel, tetapi karena dengan dua orang sampel ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sampel sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak. Snowball Sampling biasanya digunakan pada penelitian kualitatif. Contohnya jika akan meneliti siapa provokasi kerusuhan, penelitian tentang korupsi bahwa sumber informan pertama mengarah kepada informan kedua lalu informan ke tiga dan seterusnya maka akan cocok jika menggunakan teknik Snowball Sampling.

      Hapus