Struktur Bilangan Biner (Sejarah dan Filosofi)

01.41 RetnoAfni 0 Comments

STRUKTUR BILANGAN BINER
(Portfolio Matematika Model 2)
Oleh : Nurafni Retno Kurniasih . 15709251007 . PM-A
Senin, 29 Februari 2016

Hidup dan mati, Ada dan tiada, Isi dan kosong, Salah dan benar, Besar dan kecil, Kelebihan dan kekurangan adalah kontradiksi yang terjadi di alam semesta ini. Alam semesta berkaitan erat dengan ruang dan waktu. Ruang dan waktu itu berdimensi dan juga berstruktur. Struktur ada dalam kehidupan sehari – hari kita, dan kehidupan sehari – hari kita tak lepas dari matematika.
Matematika sudah ada sejak zaman batu atau zaman Pra Yunani Kuno. Manusia sudah mulai menghitung dengan menggunakan benda-benda seperti batu kerikil, ranting, jari – jari tangan, atau tulang hewan. Kemampuan berhitung ditempuh dengan cara korespondensi satu – satu atau proses pemetaan. Seiring berjalannya waktu, kemampuan berpikir manusia terus berkembang. Pada zaman Yunani Kuno, orang memiliki kebebasan untuk berpendapat dan mengungkapkan ide – ide mereka. Zaman ini dipandang sebagai zaman keemasan filsafat dengan filsuf yang terkenal yaitu Socrates (469 -399 SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM). Pada zaman inilah konsep bilangan mucul. Orang mulai berpikir bahwa menyatakan bilangan dengan menggunakan batu kerikil, ranting, atau jari – jari tangan dirasakan tidak cukup praktis. Apalagi kalau jumlah benda yang dihitung terlalu banyak. Kemudian mereka menggambarkan bilangan itu dalam suatu lambang. Lambang (simbol) untuk menulis sebuah bilangan disebut angka.
Berbagai lambang bilangan mulai digunakan, seperti bentuk baji dari orang Babilonia, lambang bilangan dari bangsa Maya di Amerika pada 500 tahun SM, angka Yunani Kuno Sekitar 3500 tahun S.M, Hieroglif dari orang-orang Mesir kuno (Egypt), angka hindu –Arab kuno Pada abad ke 11, angka 1 sampai dengan 9 dari bangsa Arab serta simbol bilangan bangsa Romawi. Memasuki zaman modern, lambang bilangan yang dikenal dan dipakai di seluruh dunia adalah angka Arab dengan angka-angka pokoknya adalah 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9.
Pada Abad ke 17 muncul sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua. Sistem bilangan biner modern itu ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada tahun 1679. Dia adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Sistem bilangan biner adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18. 

Leibniz lahir di Kekaisaran Romawi Suci, di kota Leipzig, Sachsen pada 1 Juli tahun 1646. Orang tuanya, terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam bidang etika dan ibunya bernama Catharina Schmuck, putri seorang ahli hukum pula. Ayah Leibniz meninggal saat Leibniz masih berusia 6 tahun dan dia dibesarkan oleh ibunya. Gottfried Leibniz telah belajar bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas. Setelah sekolah, Leibniz mulai mempelajari buku-buku peninggalan ayahnya, teristimewa buku-buku tentang metafisik dan theologi dari penulis-penulis Katholik maupun Protestan. Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi bahasa simbol matematika. Leibniz tidak puas dengan sistem (filsafat) Aristoteles dan berusaha mengembangkan ide-idenya. Pada tahun 1661 saat umur 15 tahun (tergolong jenius), Leibniz mendaftarkan diri di Universitas Leipzig dengan jalur minat hukum. Pada tahun 1663 Leibniz pergi ke Jena untuk belajar lebih lanjut di bawah ahli matematika, fisika dan astronomi Erhard Wiegel untuk membedah pemikiran Pythagoras. Dia mulai memahami pentingnya pembuktian matematika terhadap logika dan filsafat. Weigel percaya bahwa bilangan adalah konsep paling dasar dari alam semesta dan ide-ide ini memberi pengaruh sangat mendalam bagi Leibniz.
Perhitungan dalam sistem biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9 sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1. Ketika menghitung dengan bilangan biner tetap ada juga aturannya ketika akan menjumlahkan atau mengurangkan, berbeda dengan operasi aritmatika bilangan biasa. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal, Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Contoh konversi bilangan biner ke bilangan desimal.

Cara merubah bilangan biner ke desimal, misalkan kita ingin mengkonversi nilai 8 bit 10011101 menjadi nilai desimal, kita dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini bahwa:
128
64
32
16
8
4
2
1
1
0
0
1
1
1
0
1
Kita menempatkan angka 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128 (pangkat dua) dalam urutan numerik terbalik, dan kemudian ditulis nilai biner di bawahnya. Untuk mengkonversi, hanya mengambil nilai dari baris atas di mana ada angka 1 di bawah, dan kemudian menambahkan nilai-nilai tersebut bersamaan. Misalnya, dalam contoh, kita akan menjumlahkan angka pada baris atas yang diwakili oleh angka 1 dibawah maka dijumlahkan seperti ini : 128 + 16 + 8 + 4 + 1 = 157.
Karena kita tahu biner adalah basis 2 maka angka di atas dapat ditulis sebagai berikut :
1*27 + 0*26 + 0*25 + 1*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20 = 157.”
Kalau untuk mengubah desimal ke biner juga sangat sederhana, caranya dengan membagi nilai desimal dengan 2 dan kemudian menuliskan sisanya, lalu diulangi prosesnya sampai tidak bisa membagi dengan 2 lagi, misalnya kita ambil contoh nilai desimal 157:
157 ÷ 2 = 78    dengan sisa 1
78 ÷ 2 = 39      dengan sisa 0
39 ÷ 2 = 19      dengan sisa 1
19 ÷ 2 = 9        dengan sisa 1
9 ÷ 2 = 4          dengan sisa 1
4 ÷ 2 = 2          dengan sisa 0
2 ÷ 2 = 1          dengan sisa 0
1 ÷ 2 = 0          dengan sisa 1
Sisa hasil perhitungan tersebutlah merupakan penulisan bilangan binary yaitu 10111001.
Sistem bilangan biner merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Kata Digital berasal dari kata Digitus,yang dalam Bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Sebagai gambaran, proses biner seperti pada saklar lampu, yang mempunyai 2 kondisi yaitu Off (0) dan On (1). Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan yang kontradiksi. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap. Terang dan gelap adalah kontradiksi. Hidup ini adalah kontradiksi, alam semesta juga merupakan kontradiksi, yang mana kondisi alam semesta secara keseluruhan menganut sistem digital ini, yang berarti bilangan biner mampu mewakili struktur kontradiksi dalam alam semesta.
Sumber:

0 komentar:

Gathering at Wardah Beauty House Yogyakarta

00.20 RetnoAfni 14 Comments

Kamu kuliah lagi? S2? Jurusan apa? Waah pendidikan matematika... hebat ya...Nggak ah capek mikir? Nggak capek ngitung – ngitung? Katanya kalo S2 kuliahnya sebentar – sebentar ya? Katanya kalau S2 temen – temennya udah pada tua? Udah ibu – ibu dan bapak – bapak gitu ya? Terus, Berharap aku bilang, ah nggak capek kok, nggak ngitung –ngitung terus, iya kuliahnya sebentar, ada...temen – temennya yg udah jadi ibu bapak..ada...
Gitu?
Ya bener juga sih, hanya saja nih ya kalo mau jujur, kalo mau baca curhatan anak esdua semester dua ((kalo mau)), tugasnya tuh banyak! tiap minggu ada tugas... emang sih kuliahnya sebentar, sehari dua atau empat sks (1 sks = 50 menit) tapi abis itu ada kerja kelompok, ada ngerjain tugas, nyari buku di perpus, nyari referensi di internet,diskusi kelas atau kelompok belajar, presentasi, dsb. Dll. Dkk. Dst. bisa sampai malam. Bisa sampai udah pagi lagi.
Tapi,
Ya buat membesarkan hati pembaca yang mungkin calon mahasiswa pendidikan matematika, ya nggak se – capek itu kok, tugas kuliah yang liar itu hanya pada mata kuliah tertentu aja, ada juga mata kuliah yang nyantai, semua tergantung kebesaran hati ibu bapak dosen, tergantung rejekinya dapat dosen yang keep calm peace love and gawl atau yang rawr dan tergantung masing – masing orang juga, tiap orang kan beda motivasinya buat lanjut kuliah,beda – beda juga kemampuannya buat membagi waktu dengan baik dan benar.
Aku sih termasuk yang lumayan bisa membagi waktu dengan cukup baik, seenggaknya di tengah kesibukan ada waktu buat “me time” gitu istilah kekiniannya.
Jadi ini inti ceritanya aku mau cerita kalau kemarin diundang teman buat ikut sebuah acara gathering blogger di Wardah Beauty House Yogyakarta, di rundown acaranya tertulis kata “yoga class”. Demi apapun udah pengen ikut yoga dari lama aji mumpung di undang kan Alhamdulillah banget.
Udah dateng di lokasi nih ceritanya. Jujur itu baru pertama kali masuk ke Wardah Beauty House Jogja. Padahal sering lewat jalan Sudirman. Kalau menurutku bisa dibilang Wardah Jogja itu baru berdiri, soalnya ada sejak April 2014 kan belum sampai 2 tahun. Sempet dalam hati bilang “waah” gitu pas masuk ke dalam ruangannya. Ruangannya bersih dan cantik dengan konsep shabby chic. Warna pastel bertebaran. Adem ngeliatnya.

Jalan ke ruangan yang buat yoga sambil tengok kanan kiri. Semua produk wardah lengkap banget ada di store nya. Produk perawatan dari ujung kepala sampai ujung kaki ada semua. Buat face and body treatment juga ada, make up hijab dan hair do juga ada. Ada semua lah pokoknya.



Lalu sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa ke depan pintu multifunction room yang ternyata adalah sebuah ruangan yang bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Bisa dipakai buat beauty class, gathering, sekedar kumpul bersama sahabat atau komunitas buat berbagi pengalaman cerita canda tawa suka duka, dan juga bisa untuk yoga class. Itu.
Satu persatu peserta yoga class datang. Ibu yoga juga sudah datang. Maksudnya ibu yang jadi instruktur yoga... lupa namanya. Dan yoga pun dimulai. Dan yoga pun selesai.
Udah.
Hahaha.

Menurut aku ikut yoga itu cocok banget buat yang merasa terbebani oleh tugas, terkejar deadline, terhanyut kesibukan pekerjaan, membutuhkan ketenangan, keinginan untuk sehat,dan berkeinginan untuk cantik body. Seperti aku. Ibu yoga di wardah baik, cantik, lemah lembut, sabar dan tenang. Karena baru pertama kalinya ikut yoga, awalnya kita dikasih tau pentingnya yoga buat kesehatan,bahwa yoga itu dibutuhkan oleh tubuh kita, lalu disuruh latihan buang nafas yang benar, mengatur posisi duduk dan berdiri yang benar, lalu dikenalkan gerakan – gerakan yoga dengan berbagai istilah. Awalnya sakit karena badan dan tulang ini dipaksa untuk normal, tapi khasiatnya memang terasa. Yang jelas yoga itu menenangkan dan menyenangkan.
Kenapa menyenangkan?
Karena, disitu bertemu dengan wanita – wanita hebat dari seluruh belahan Jogja. Mereka adik-adik,mbak- mbak dan ibu muda blogger. Kebayang nggak sih seru nya membicarakan sesuatu hal yang baru, yang fresh from the oven, yang up to date dari berbagai bidang keahlian mereka? ada yang fashion blogger, food blogger, travel blogger, random blogger, education blogger, makeup blogger, SERU!! Acara wardah gathering blogger itu inspiring beauty banget deh pokonya.

deniathly.com amyrevolution.blogspot.co.id meiszaecha.blogspot.com monicaagustami.com
ismarosanti.blogspot.com windriani.blogspot.com ardiatami.com jenganten.com

Selesai acara, selesai foto – foto, pas mau keluar ngintip dulu ke ruangan treatment Wardah Beauty House. Penasaran. Ada mbak – mbak yang sedang di facial. Hihihi.

FYI aja, Harga treatment di Wardah Beauty House mulai dari Rp35.000,00 sampai dengan Rp115.000,00 dan harga make up mulai dari Rp65.000,00 sampai Rp150.000,00. Oh iya ada Wardah Beauty House juga di Jogja City Mall Lantai 1 (sebelahnya Coco-Island), tapi belum ada body treatment nya kaya di Wardah yang di jalan Sudirman.
Sebelum keluar pulang, kan ngelewatin ruangan store nya wardah lagi kan itu. namanya juga wanita ya tergoda juga matanya melihat surga makeup itu. Disitulah aku mencoba – coba menggoreskan beberapa jenis lipstik. Taunya ada warna yang aku suka banget! Sentuhan warnanya elegan dan tahan lama, dengan kandungan jojoba oil, memberikan hasil akhir yang matte tetapi tidak kering di bibir. Cocok untuk anda yang modern dengan aktivitas tinggi (copas tulisan di katalog wardah). Wkwkwkwk. Itu long lasting lipstick namanya, aku suka warna yang kode 01 namanya fabulous peach. Jadilah kubawa pulang lipstiknya.

Alhamdulillah, harinya berfaedah, dapet sehat dengan yoga, dapet cantik dengan produk wardah, dapet teman baru, fresh lagi buat menghadapi minggu – minggu penuh tugas kuliah. Terimakasih Wardah Beauty Jogja atas gathering beserta cemilannya, terimakasih telah menjadi wadah pelarian yang positive untuk menghilangkan stress saya J


14 komentar:

SELAMAT SORE BILANGAN BINER

02.10 RetnoAfni 0 Comments


SELAMAT SORE BILANGAN BINER
(portfolio 1)

Sore ini matahari menutup diri dengan awan abu – abu. Goresan senja terlihat samar di Barat. Aku sedang duduk di teras rumah saat adikku rewel di ruang makan karena tidak ada lauk untuk makan malam. Hujan yang sejak tadi pagi terus mengguyur tanpa jeda membuat kami malas keluar rumah untuk sekedar beli telur di warung terdekat.
“mbak! SMS ibu sih, minta tolong beli lauk kalau pulang, adek pengen ayam goreng!”.
Adikku yang rewel itu, selalu lebih galak dari kakaknya. Aku cuma menghela nafas dan mulai mengetik sms.
‘Assalamualaikum wrwb. Ibu bpk sdh sampai mn?lauk mkn mlm beli ayam goreng ya bu? Cepat pulang sdh lapar hiks’.
108 karakter SMS dikirim. Laporan diterima. Status terkirim.
“udah terkirim SMSnya tapi belum dibalas”, kataku malas.
Aku membenarkan posisi duduk karena adikku memaksa duduk bersebelahan. Ibu dan bapakku pergi keluar kota sejak kemarin, dan mereka hari ini pulang.
“mbak, kok SMS bisa cepat terkirim ya?”
“ya bisa lah kan sudah canggih”
Satu menit kemudian handphone ku berbunyi. Ringtone tanda SMS masuk. Adikku bersemangat mendengarnya. Matanya jelas terlihat bersinar berharap itu adalah SMS balasan dari ibu. Kubuka SMS itu dengan sekali tekan tombol handphone. Benar dari ibu.
“ya, ibu sudah hampir sampai, sudah dibelikan ayam goreng dan gorengan... disini masih hujan, ibu bapak sedang berteduh di masjid sekalian menunggu maghrib”.
Adikku langsung berteriak senang “yeeeaaaahhh!!!”. Adikku yang rewel dan galak, sudah kelas 1 SMP. “mbak gimana tadi kok bisa sih SMS itu cepat terkirim dan cepat diterima? Kan handphone mbak sama punya ibu jauh...”.
Adikku yang selalu ingin tahu, mau tidak mau membuatku membuka google. Aku mahasiswa pendidikan matematika, baru semester awal kuliah. Masih minim pengetahuan tentang teknologi seperti itu, apalagi mata kuliah yang aku pelajari tidak ada yang membahas teknologi secara khusus tentang jaringan seperti itu. Pencarian selesai. Aku mulai membaca – baca sekilas beberapa artikel di google. Yang aku bingungkan adalah bagaimana menjelaskan proses itu untuk adikku yang baru kelas 1 SMP agar mengerti. Tentang teknologi analog, teknologi digital, sistem bilangan biner yang rumit, dan istilah – istilah teknologi yang aku juga tidak begitu mengerti.
“ya memang cepat sekali, tapi SMS itu sebenarnya tidak mudah prosesnya. Setelah kita menulis pesan dalam bentuk teks, lalu dijadikan suatu kode, jadi tidak langsung dikirim ke handphone ibu, tapi dikirim dulu ke tower terdekat, lalu dari tower itu dikirim ke satelit, setelah mengalami proses yang rumit di satelit, dikirim ke SMS Centernya atau pusatnya, dari situ masih ada proses lagi... saat SMSnya masuk ke sistem di kantor itu, kita bisa tahu sms itu terkirim atau gagal, lalu dikirim lagi ke tower lain yang paling dekat lokasinya dengan ibu...dan masuk lah pesan itu ke handphone ibu”
“terus mbak?”
“adek udah belajar TIK kan? Pernah dengar analog atau digital?”
“udah mbak hehehe, saat menulis SMS huruf – hurufnya waktu dikirim dirubah dulu ke sinyal analog dan digital, tapi masih bingung kok bisa begitu”
“teknologi digital itu memungkinkan perubahan format dari sinyal menjadi format biner dimana data atau informasi diwakili oleh serangkaian angka 1 dan 0”
“biner itu apa mbak?”
Aku lalu mengetikkan kata kunci pencarian di google tentang bilangan biner. Tidak mudah menjawab pertanyaan adikku tanpa ada sumbernya. Di masa perkembangan pola pikirnya yang masih sederhana, setidaknya aku mampu menjelaskan dengan benar. Posisiku disini sekarang adalah aku sebagai sumber belajarnya di luar sekolah. Bisa jadi pembicaraan santai ini akan dikenangnya ketika di sekolah, atau di tempat lain. Aku tidak mau adikku salah persepsi awal tentang hal ini. Kubacakan informasi yang kudapat dari wikipedia
“Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal, Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte”.
Aku tertawa melihat adikku yang menatapku dengan tatapan kosong. Entah efek lapar atau karena bingung dengan penjelasan yang kubaca. Aku mengambil kesimpulan kalau struktur pikiran dia belum bisa langsung sampai ke penjelasan dengan istilah asing semacam itu. Ibu dan bapak belum juga sampai rumah. Aku memutuskan untuk mengenalkan sedikit tentang bilangan biner sembari menunggu kepulangan mereka.
“Mbak ceritakan tentang bilangan biner ya?”
“iya dong mbak, jadi penasaran nih”
“Sistem bilangan biner modern itu ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada tahun 1679. Dia adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen.

Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18.  Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646. Orang tuanya, terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam bidang etika dan ibunya adalah putri seorang ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah belajar bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas. Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi bahasa simbol matematika”.
“wow pinter ya mbak?”
“iya...itu sejarahnya yang menemukan bilangan biner, kalau perhitungan dalam biner itu mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9 kan? sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1.”
“ooh malah lebih sedikit ya mbak angkanya? Lebih gampang dong!”
“ya begitulah, ketika menghitung dengan bilangan biner tetap ada juga aturannya ketika akan menjumlahkan atau mengurangkan, berbeda dengan operasi aritmatika bilangan biasa”
“contohnya bagaimana mbak?”
Aku bergegas mengambil sembarang kertas yang terlihat kosong dan pulpen di ruang tengah lalu kembali ke teras rumah. Malah aku yang bersemangat. Aku menunjukkan contoh bilangan biner dari internet, lalu menuliskan contoh konversi bilangan biner ke bilangan desimal.
“ini contoh bilangan biner...

“lalu kalau mau merubah bilangan biner ke desimal begini, misalkan kita ingin mengkonversi nilai 8 bit 10011101 menjadi nilai desimal, kita dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini bahwa:
128
64
32
16
8
4
2
1
1
0
0
1
1
1
0
1
Nah lihat dek, kita menempatkan angka 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128 (pangkat dua) dalam urutan numerik terbalik, dan kemudian ditulis nilai biner di bawahnya. Untuk mengkonversi, Adek hanya mengambil nilai dari baris atas di mana ada angka 1 di bawah, dan kemudian menambahkan nilai-nilai tersebut bersamaan. Misalnya, dalam contoh, kta akan menjumlahkan angka pada baris atas yang diwakili oleh angka 1 dibawah maka dijumlahkan seperti ini : 128 + 16 + 8 + 4 + 1 = 157.
Karena kita tahu biner adalah basis 2 maka angka di atas dapat ditulis sebagai berikut :
1*27 + 0*26 + 0*25 + 1*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20 = 157.”
Kalau untuk mengubah desimal ke biner juga sangat sederhana, Adek hanya membagi nilai desimal dengan 2 dan kemudian menuliskan sisanya, lalu diulangi prosesnya sampai Adek tidak bisa membagi dengan 2 lagi, misalnya kita ambil contoh nilai desimal 157:
157 ÷ 2 = 78          dengan sisa 1
78 ÷ 2 = 39            dengan sisa 0
39 ÷ 2 = 19            dengan sisa 1
19 ÷ 2 = 9               dengan sisa 1
9 ÷ 2 = 4                 dengan sisa 1
4 ÷ 2 = 2                 dengan sisa 0
2 ÷ 2 = 1                 dengan sisa 0
1 ÷ 2 = 0                 dengan sisa 1
Sisa hasil perhitungan tersebutlah merupakan penulisan bilangan binary yaitu 10111001, begitu dek”
Adikku terlihat antusias, dia mengangguk – angguk sambil membaca ulang tulisanku. Aku tidak tahu adikku benar – benar mengerti atau tidak, tentang apa itu istilah bit, byte, oktal, atau heksadesimal. Melihatnya tertarik dan merasa ingin tahu dengan hal yang berkaitan dengan matematika sudah membuat aku cukup senang. Ibu dan bapak baru saja sampai di rumah ketika aku dan adikku sedang asyik mencoba mengkonversi beberapa kode biner.
Sumber :
http://kopicopi.blogspot.co.id/2014/01/penemu-sistem-bilangan-biner-modern.html

0 komentar: