niat

06.59 RetnoAfni 1 Comments

dulu waktu S1 pengen cumlaude, tapi engga cumlaude
sekarang sedang S2 pengen cumlaude, tapi malah IPK anjlok

kemaren curhat sama temen yang lebih "dewasa"
aku ngadu ke dia berkeluh kesah tentang IPK yg gabisa dibilang cumlaude.
dia bilang,,
"aku juga nggak cumlaude, nyatanya dulu setelah lulus S1 malah aku bisa ke thailand, jadi guru di sana, sekarang aku sudah jadi guru disini... aku berpikir kalau IPK ku yang jauh dibawah cumlaude nggak berpengaruh bagi rejekiku, bagi masa depanku. aku nggak cumlaude tapi aku bangga karena itu hasilku sendiri. teman temanku yang cumlaude banyak juga yang belum bekerja sampai sekarang, mungkin Allah naroh berkahnya disitu, memang nggak serta merta bisa kita petik buahnya"

setelah dipikir pikir, Allah maha adil. Allah memberikan hasil yang sebanding dengan usaha hambaNya.
Kalau IPK ku cumlaude, tapi aku tidak bisa mempertanggungjawabkan predikat itu, malunyaa~

yang harus aku lakukan sekarang, menata kembali niatku. niat dapat nilai atau niat dapat ilmu. nilai memang penting, tapi lebih yang lebih penting lagi adalah mencari keberkahan dari setiap ilmu yang kita cari.

1 komentar:

Landmark

08.49 RetnoAfni 2 Comments

selamat datang hari - hari penuh debaran

lama sekaliii ga buka blog
kangen nulis nulis
kangen mengarang indah buat pencitraan
hahah

sekarang ms.word sangat mendominasi hari - hari
(sedang mencoba menerima kenyataan kalau udah mahasiswa semester tua)
dan
sudah
mulai
menulis

TESIS

5 huruf yang ...
ah ...

setiap kalimat yang akan ditulis harus berlandaskan teori dan fakta tanpa mitos
sensasi dicoret sana coret sini
ngejar dosen
nunggu dosen
ada deg degan lemah yang greget greget gimanaaaa gitu kalo ngebales sms dosen

bismillahirrohmanirrohiim
semoga diberikan kelancaran dan jalan yang terbaik untuk menyelesaikan tesis
quotes penyemangat tesis

"menunda tesis menunda menikah"


udah terlalu mainstream

the best quotes versi me adalah

"menunda shalat menunda tesis, menikah, rejeki, dll dsb dst dkk"

semangat tesis! semangat shalat di awal waktu!

2 komentar:

timeline biner

06.44 RetnoAfni 0 Comments


0 komentar:

biner

06.39 RetnoAfni 0 Comments

BINER
Portfolio Matematika Model  5
Revisi Portfolio 1 (UTS)
Oleh : Nurafni Retno Kurniasih . 15709251007 . PM-A
Senin, 28 Maret 2016

Hidup atau mati, ada atau tiada, isi atau kosong, salah atau benar, besar atau kecil, kelebihan atau kekurangan, hitam atau putih, A atau bukan A, Boolean 1 atau 0 adalah kontradiksi yang terjadi di alam semesta. Begitulah jika kita memandang dunia dengan sudut pandang oposisi biner. Manusia pada dasarnya adalah seorang reduksifis. Kita mempunyai filsafat reduksionisme sehingga kita dapat mereduksi dunia ke dalam kerangka oposisi biner yang merupakan pengandaian dari kontradiksi atau dua hal yang selalu saling bertentangan. Dari semua yang ada dan yang mungkin ada di alam semesta ini berhubungan antara sifat – sifatnya sehingga berstruktur. Alam semesta berkaitan erat dengan ruang dan waktu. Ruang dan waktu itu berdimensi dan juga berstruktur. Struktur ada dalam kehidupan sehari – hari kita, dan kehidupan sehari – hari kita tak lepas dari matematika.
Matematika sudah ada sejak zaman batu atau zaman Pra Yunani Kuno atau zaman purba (antara 4.000.000-20.000 tahun SM). Manusia sudah mulai menghitung dengan menggunakan benda-benda seperti batu kerikil, ranting, jari – jari tangan, atau tulang hewan. Kemampuan berhitung ditempuh dengan cara korespondensi satu – satu atau proses pemetaan. Pada abad 16 - 5 SM manusia telah menemukan alat-alat yang terbuat dari besi, tembaga dan perak yang digunakan sebagai berbagai macam peralatan. Zaman ini disebut-sebut sebagai masa persiapan lahirnya filsafat (abad 6 SM). Seiring berjalannya waktu, kemampuan berpikir manusia terus berkembang. Pada zaman Yunani Kuno (abad 8-6 SM), orang memiliki kebebasan untuk berpendapat dan mengungkapkan ide – ide mereka. Zaman ini dipandang sebagai zaman keemasan filsafat dengan filsuf yang terkenal yaitu Socrates (469-399 SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM). Pada zaman inilah konsep bilangan mucul. Orang mulai berpikir bahwa menyatakan bilangan dengan menggunakan batu kerikil, ranting, atau jari – jari tangan dirasakan tidak cukup praktis. Apalagi kalau jumlah benda yang dihitung terlalu banyak. Kemudian mereka menggambarkan bilangan itu dalam suatu lambang. Lambang (simbol) untuk menulis sebuah bilangan disebut angka.
Berbagai lambang bilangan mulai digunakan, seperti bentuk baji dari orang Babilonia(3000 – 500 SM), lambang bilangan dari bangsa Maya di Amerika pada 500 tahun SM, angka Yunani Kuno Sekitar 3500 tahun SM, Hieroglif dari orang-orang Mesir kuno (tahun 3000 SM), angka hindu –Arab kuno Pada abad ke 11, angka 1 sampai dengan 9 dari bangsa Arab serta simbol bilangan bangsa Romawi. Memasuki zaman modern, lambang bilangan yang dikenal dan dipakai di seluruh dunia adalah angka Arab dengan angka-angka pokoknya adalah 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9.
Dari sebuah sumber menyebutkan, bilangan biner berasal dari nabi Ibrahim a.s.(2.295 SM). Melihat sejarah ilmu aljabar yang berkembang pesat di jazirah Arab, penggunaan angka arab (Angka 1,2,3,4,5,6,7,8,9,0) dengan lambang titik (.) sebagai angka nol dalam Al - Quran ditemukan terlebih dahulu sebelum bangsa lain menemukannya. Angka biner 0 dan 1 merupakan lambang dari ibadah tawaf dan sa’i. Tawaf adalah suatu ritual mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali, sangat jelas bahwa mengelilingi artinya membuat lintasan lingkaran atau sebagai lambang angka nol. Ibadah Sa’i merupakan salah satu rukun Haji dan umrah yang dilakukan dengan berjalan kaki (berlari-lari kecil) bolak-balik 7 kali dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan sebaliknya, diantara kedua bukit tersebut merupakan lintasan garis lurus artinya sebagai lambang angka satu. Bukti tersebut diperkuat dengan ayat Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 125 dan 158. Matematika memang sudah ada sejak jaman dahulu, hanya saja manusia belum mampu menemukan dan mengungkapkannya.
Biner atau bineritas merupakan contoh mendasar dari dualisme. Dualisme adalah konsep filsafat yang menyatakan ada dua substansi. Dualisme merupakan sebuah teori purba yang berakar dalam budaya Yunani-Roma dan Yudeo-Kristen. Konsep dualitas (prinsip dualisme) yang berlawanan menjadi tema utama dalam filsafat Yunani. Anaksimander (610-546 SM) menjadi yang pertama mengajukan teori yang mengatakan bahwa konflik diantara empat unsur yang berlawanan, panas dan dingin, basah dan kering, merupakan daya alami kosmos nafsu. Teori yang lebih detail disampaikan oleh para teoresi berikutnya dengan tetap mempertahankan teori tentang konflik biner ini. Phytagoras (570- 495 SM), Parmenides (540 - 470 SM) dan Aristoteles (384 - 322 SM) menginstitusionalisasikan teori yang lebih khusus mengenai gender, yaitu dua seks (laki-laki dan perempuan) sebagai sesuatu yang berlawanan. Phytagoras dalam mazhabnya mengumumkan, menurut Aristoteles bahwa terdapat sepuluh prinsip yang diatur dalam dua kolom yang berhubungan :
Terbatas
Tak Terbatas
Ganjil
Genap
Satu
Plural
Kanan
Kiri
Laki - Laki
Wanita
Diam
Bergerak
Lurus
Melengkung
Terang
Gelap
Baik
Buruk
Persegi
Bujur
Plato (427-347 SM) memandang biner adalah oposisi hubungan jiwa dan badan, dimana Plato menempatkan salah satu lebih tinggi daripada yang lainnya. Menurut Plato, jiwa lebih penting daripada badan. Jika badan mati, jiwa tetap hidup dan bebas.
Dasar pemikiran logika biner 0 atau 1 adalah dari Aristoteles yang mengajarkan hukum berfikir bahwasanya sesuatu itu pasti tergolong benar atau salah. Logika biner tidak ada yang samar-samar, tidak ada abu-abu, yang ada hanya hitam atau putih, on atau off, hidup atau mati, gelap atau terang, benar atau salah. Jika tidak 1 maka 0, jika tidak gelap berarti terang dan ini adalah sesuatu yang logis. Hal inilah yang menjadi dasar perkembangan teknologi digital saat ini.
Pada Abad ke 17 (zaman modern) muncul sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua. Sistem bilangan biner modern itu ditemukan oleh seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen, Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716) pada tahun 1679. Sistem bilangan biner (Basis 2) adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Bilangan biner ini kemudian dipopulerkan oleh John Von Neuman (1903-1957). Von Neumann adalah pionir komputer digital modern.
Perhitungan dalam sistem biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9 sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1. Ketika menghitung dengan bilangan biner tetap ada juga aturannya ketika akan menjumlahkan atau mengurangkan, berbeda dengan operasi aritmatika bilangan biasa. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal, Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Contoh konversi bilangan biner ke bilangan desimal.
Description: C:\Users\Public\Pictures\tabel-konversi-bilangan-biner-ke-desimal.jpg
Cara merubah bilangan biner ke desimal, misalkan kita ingin mengkonversi nilai 8 bit 10011101 menjadi nilai desimal, kita dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini bahwa:
128
64
32
16
8
4
2
1
1
0
0
1
1
1
0
1

Kita menempatkan angka 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128 (pangkat dua) dalam urutan numerik terbalik, dan kemudian ditulis nilai biner di bawahnya. Untuk mengkonversi, hanya mengambil nilai dari baris atas di mana ada angka 1 di bawah, dan kemudian menambahkan nilai-nilai tersebut bersamaan. Misalnya, dalam contoh, kita akan menjumlahkan angka pada baris atas yang diwakili oleh angka 1 dibawah maka dijumlahkan seperti ini : 128 + 16 + 8 + 4 + 1 = 157.
Karena kita tahu biner adalah basis 2 maka angka di atas dapat ditulis sebagai berikut :
1*27 + 0*26 + 0*25 + 1*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20 = 157.”
Kalau untuk mengubah desimal ke biner juga sangat sederhana, caranya dengan membagi nilai desimal dengan 2 dan kemudian menuliskan sisanya, lalu diulangi prosesnya sampai tidak bisa membagi dengan 2 lagi, misalnya kita ambil contoh nilai desimal 157:
157 ÷ 2 = 78    dengan sisa 1
78 ÷ 2 = 39      dengan sisa 0
39 ÷ 2 = 19      dengan sisa 1
19 ÷ 2 = 9        dengan sisa 1
9 ÷ 2 = 4          dengan sisa 1
4 ÷ 2 = 2          dengan sisa 0
2 ÷ 2 = 1          dengan sisa 0
1 ÷ 2 = 0          dengan sisa 1
Sisa hasil perhitungan tersebutlah merupakan penulisan bilangan binary yaitu 10111001.
Sistem bilangan biner merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Kata Digital berasal dari kata Digitus, yang dalam Bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Sebagai gambaran, proses biner seperti pada saklar lampu, yang mempunyai 2 kondisi yaitu Off (0) dan On (1). Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan yang kontradiksi. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap. Terang dan gelap adalah kontradiksi. Hidup ini adalah kontradiksi, alam semesta juga merupakan kontradiksi, yang mana kondisi alam semesta secara keseluruhan menganut sistem digital ini, yang berarti bilangan biner mampu mewakili struktur kontradiksi dalam alam semesta.

Sumber:
http://tonywicaksono.blogspot.co.id/2008/11/filsafat-gender.html

http://makalahpendidikanislamismail.blogspot.co.id/2015/08/sejarah-filsafat-pra-yunani-kuno-dan.html

0 komentar:

Struktur Bilangan Biner (Sejarah dan Filosofi)

01.41 RetnoAfni 0 Comments

STRUKTUR BILANGAN BINER
(Portfolio Matematika Model 2)
Oleh : Nurafni Retno Kurniasih . 15709251007 . PM-A
Senin, 29 Februari 2016

Hidup dan mati, Ada dan tiada, Isi dan kosong, Salah dan benar, Besar dan kecil, Kelebihan dan kekurangan adalah kontradiksi yang terjadi di alam semesta ini. Alam semesta berkaitan erat dengan ruang dan waktu. Ruang dan waktu itu berdimensi dan juga berstruktur. Struktur ada dalam kehidupan sehari – hari kita, dan kehidupan sehari – hari kita tak lepas dari matematika.
Matematika sudah ada sejak zaman batu atau zaman Pra Yunani Kuno. Manusia sudah mulai menghitung dengan menggunakan benda-benda seperti batu kerikil, ranting, jari – jari tangan, atau tulang hewan. Kemampuan berhitung ditempuh dengan cara korespondensi satu – satu atau proses pemetaan. Seiring berjalannya waktu, kemampuan berpikir manusia terus berkembang. Pada zaman Yunani Kuno, orang memiliki kebebasan untuk berpendapat dan mengungkapkan ide – ide mereka. Zaman ini dipandang sebagai zaman keemasan filsafat dengan filsuf yang terkenal yaitu Socrates (469 -399 SM), Plato (427-347 SM), dan Aristoteles (384-322 SM). Pada zaman inilah konsep bilangan mucul. Orang mulai berpikir bahwa menyatakan bilangan dengan menggunakan batu kerikil, ranting, atau jari – jari tangan dirasakan tidak cukup praktis. Apalagi kalau jumlah benda yang dihitung terlalu banyak. Kemudian mereka menggambarkan bilangan itu dalam suatu lambang. Lambang (simbol) untuk menulis sebuah bilangan disebut angka.
Berbagai lambang bilangan mulai digunakan, seperti bentuk baji dari orang Babilonia, lambang bilangan dari bangsa Maya di Amerika pada 500 tahun SM, angka Yunani Kuno Sekitar 3500 tahun S.M, Hieroglif dari orang-orang Mesir kuno (Egypt), angka hindu –Arab kuno Pada abad ke 11, angka 1 sampai dengan 9 dari bangsa Arab serta simbol bilangan bangsa Romawi. Memasuki zaman modern, lambang bilangan yang dikenal dan dipakai di seluruh dunia adalah angka Arab dengan angka-angka pokoknya adalah 0,1,2,3,4,5,6,7,8, dan 9.
Pada Abad ke 17 muncul sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua. Sistem bilangan biner modern itu ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada tahun 1679. Dia adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen. Sistem bilangan biner adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18. 

Leibniz lahir di Kekaisaran Romawi Suci, di kota Leipzig, Sachsen pada 1 Juli tahun 1646. Orang tuanya, terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam bidang etika dan ibunya bernama Catharina Schmuck, putri seorang ahli hukum pula. Ayah Leibniz meninggal saat Leibniz masih berusia 6 tahun dan dia dibesarkan oleh ibunya. Gottfried Leibniz telah belajar bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas. Setelah sekolah, Leibniz mulai mempelajari buku-buku peninggalan ayahnya, teristimewa buku-buku tentang metafisik dan theologi dari penulis-penulis Katholik maupun Protestan. Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi bahasa simbol matematika. Leibniz tidak puas dengan sistem (filsafat) Aristoteles dan berusaha mengembangkan ide-idenya. Pada tahun 1661 saat umur 15 tahun (tergolong jenius), Leibniz mendaftarkan diri di Universitas Leipzig dengan jalur minat hukum. Pada tahun 1663 Leibniz pergi ke Jena untuk belajar lebih lanjut di bawah ahli matematika, fisika dan astronomi Erhard Wiegel untuk membedah pemikiran Pythagoras. Dia mulai memahami pentingnya pembuktian matematika terhadap logika dan filsafat. Weigel percaya bahwa bilangan adalah konsep paling dasar dari alam semesta dan ide-ide ini memberi pengaruh sangat mendalam bagi Leibniz.
Perhitungan dalam sistem biner mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9 sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1. Ketika menghitung dengan bilangan biner tetap ada juga aturannya ketika akan menjumlahkan atau mengurangkan, berbeda dengan operasi aritmatika bilangan biasa. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal, Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Contoh konversi bilangan biner ke bilangan desimal.

Cara merubah bilangan biner ke desimal, misalkan kita ingin mengkonversi nilai 8 bit 10011101 menjadi nilai desimal, kita dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini bahwa:
128
64
32
16
8
4
2
1
1
0
0
1
1
1
0
1
Kita menempatkan angka 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128 (pangkat dua) dalam urutan numerik terbalik, dan kemudian ditulis nilai biner di bawahnya. Untuk mengkonversi, hanya mengambil nilai dari baris atas di mana ada angka 1 di bawah, dan kemudian menambahkan nilai-nilai tersebut bersamaan. Misalnya, dalam contoh, kita akan menjumlahkan angka pada baris atas yang diwakili oleh angka 1 dibawah maka dijumlahkan seperti ini : 128 + 16 + 8 + 4 + 1 = 157.
Karena kita tahu biner adalah basis 2 maka angka di atas dapat ditulis sebagai berikut :
1*27 + 0*26 + 0*25 + 1*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20 = 157.”
Kalau untuk mengubah desimal ke biner juga sangat sederhana, caranya dengan membagi nilai desimal dengan 2 dan kemudian menuliskan sisanya, lalu diulangi prosesnya sampai tidak bisa membagi dengan 2 lagi, misalnya kita ambil contoh nilai desimal 157:
157 ÷ 2 = 78    dengan sisa 1
78 ÷ 2 = 39      dengan sisa 0
39 ÷ 2 = 19      dengan sisa 1
19 ÷ 2 = 9        dengan sisa 1
9 ÷ 2 = 4          dengan sisa 1
4 ÷ 2 = 2          dengan sisa 0
2 ÷ 2 = 1          dengan sisa 0
1 ÷ 2 = 0          dengan sisa 1
Sisa hasil perhitungan tersebutlah merupakan penulisan bilangan binary yaitu 10111001.
Sistem bilangan biner merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Kata Digital berasal dari kata Digitus,yang dalam Bahasa Yunani berarti jari jemari. Apabila kita hitung jari jemari orang dewasa, maka berjumlah sepuluh (10). Nilai sepuluh tersebut terdiri dari 2 radix, yaitu 1 dan 0, oleh karena itu Digital merupakan penggambaran dari suatu keadaan bilangan yang terdiri dari angka 0 dan 1 atau off dan on (bilangan biner). Sebagai gambaran, proses biner seperti pada saklar lampu, yang mempunyai 2 kondisi yaitu Off (0) dan On (1). Konsep digital ini ternyata juga menjadi gambaran pemahaman suatu keadaan yang kontradiksi. Pada gambaran saklar lampu yang ditekan pada tombol on, maka ruangan akan tampak terang. Namun apabila saklar lampu yang ditekan pada tombol off, maka ruangan menjadi gelap. Terang dan gelap adalah kontradiksi. Hidup ini adalah kontradiksi, alam semesta juga merupakan kontradiksi, yang mana kondisi alam semesta secara keseluruhan menganut sistem digital ini, yang berarti bilangan biner mampu mewakili struktur kontradiksi dalam alam semesta.
Sumber:

0 komentar:

Gathering at Wardah Beauty House Yogyakarta

00.20 RetnoAfni 14 Comments

Kamu kuliah lagi? S2? Jurusan apa? Waah pendidikan matematika... hebat ya...Nggak ah capek mikir? Nggak capek ngitung – ngitung? Katanya kalo S2 kuliahnya sebentar – sebentar ya? Katanya kalau S2 temen – temennya udah pada tua? Udah ibu – ibu dan bapak – bapak gitu ya? Terus, Berharap aku bilang, ah nggak capek kok, nggak ngitung –ngitung terus, iya kuliahnya sebentar, ada...temen – temennya yg udah jadi ibu bapak..ada...
Gitu?
Ya bener juga sih, hanya saja nih ya kalo mau jujur, kalo mau baca curhatan anak esdua semester dua ((kalo mau)), tugasnya tuh banyak! tiap minggu ada tugas... emang sih kuliahnya sebentar, sehari dua atau empat sks (1 sks = 50 menit) tapi abis itu ada kerja kelompok, ada ngerjain tugas, nyari buku di perpus, nyari referensi di internet,diskusi kelas atau kelompok belajar, presentasi, dsb. Dll. Dkk. Dst. bisa sampai malam. Bisa sampai udah pagi lagi.
Tapi,
Ya buat membesarkan hati pembaca yang mungkin calon mahasiswa pendidikan matematika, ya nggak se – capek itu kok, tugas kuliah yang liar itu hanya pada mata kuliah tertentu aja, ada juga mata kuliah yang nyantai, semua tergantung kebesaran hati ibu bapak dosen, tergantung rejekinya dapat dosen yang keep calm peace love and gawl atau yang rawr dan tergantung masing – masing orang juga, tiap orang kan beda motivasinya buat lanjut kuliah,beda – beda juga kemampuannya buat membagi waktu dengan baik dan benar.
Aku sih termasuk yang lumayan bisa membagi waktu dengan cukup baik, seenggaknya di tengah kesibukan ada waktu buat “me time” gitu istilah kekiniannya.
Jadi ini inti ceritanya aku mau cerita kalau kemarin diundang teman buat ikut sebuah acara gathering blogger di Wardah Beauty House Yogyakarta, di rundown acaranya tertulis kata “yoga class”. Demi apapun udah pengen ikut yoga dari lama aji mumpung di undang kan Alhamdulillah banget.
Udah dateng di lokasi nih ceritanya. Jujur itu baru pertama kali masuk ke Wardah Beauty House Jogja. Padahal sering lewat jalan Sudirman. Kalau menurutku bisa dibilang Wardah Jogja itu baru berdiri, soalnya ada sejak April 2014 kan belum sampai 2 tahun. Sempet dalam hati bilang “waah” gitu pas masuk ke dalam ruangannya. Ruangannya bersih dan cantik dengan konsep shabby chic. Warna pastel bertebaran. Adem ngeliatnya.

Jalan ke ruangan yang buat yoga sambil tengok kanan kiri. Semua produk wardah lengkap banget ada di store nya. Produk perawatan dari ujung kepala sampai ujung kaki ada semua. Buat face and body treatment juga ada, make up hijab dan hair do juga ada. Ada semua lah pokoknya.



Lalu sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentausa ke depan pintu multifunction room yang ternyata adalah sebuah ruangan yang bisa digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Bisa dipakai buat beauty class, gathering, sekedar kumpul bersama sahabat atau komunitas buat berbagi pengalaman cerita canda tawa suka duka, dan juga bisa untuk yoga class. Itu.
Satu persatu peserta yoga class datang. Ibu yoga juga sudah datang. Maksudnya ibu yang jadi instruktur yoga... lupa namanya. Dan yoga pun dimulai. Dan yoga pun selesai.
Udah.
Hahaha.

Menurut aku ikut yoga itu cocok banget buat yang merasa terbebani oleh tugas, terkejar deadline, terhanyut kesibukan pekerjaan, membutuhkan ketenangan, keinginan untuk sehat,dan berkeinginan untuk cantik body. Seperti aku. Ibu yoga di wardah baik, cantik, lemah lembut, sabar dan tenang. Karena baru pertama kalinya ikut yoga, awalnya kita dikasih tau pentingnya yoga buat kesehatan,bahwa yoga itu dibutuhkan oleh tubuh kita, lalu disuruh latihan buang nafas yang benar, mengatur posisi duduk dan berdiri yang benar, lalu dikenalkan gerakan – gerakan yoga dengan berbagai istilah. Awalnya sakit karena badan dan tulang ini dipaksa untuk normal, tapi khasiatnya memang terasa. Yang jelas yoga itu menenangkan dan menyenangkan.
Kenapa menyenangkan?
Karena, disitu bertemu dengan wanita – wanita hebat dari seluruh belahan Jogja. Mereka adik-adik,mbak- mbak dan ibu muda blogger. Kebayang nggak sih seru nya membicarakan sesuatu hal yang baru, yang fresh from the oven, yang up to date dari berbagai bidang keahlian mereka? ada yang fashion blogger, food blogger, travel blogger, random blogger, education blogger, makeup blogger, SERU!! Acara wardah gathering blogger itu inspiring beauty banget deh pokonya.

deniathly.com amyrevolution.blogspot.co.id meiszaecha.blogspot.com monicaagustami.com
ismarosanti.blogspot.com windriani.blogspot.com ardiatami.com jenganten.com

Selesai acara, selesai foto – foto, pas mau keluar ngintip dulu ke ruangan treatment Wardah Beauty House. Penasaran. Ada mbak – mbak yang sedang di facial. Hihihi.

FYI aja, Harga treatment di Wardah Beauty House mulai dari Rp35.000,00 sampai dengan Rp115.000,00 dan harga make up mulai dari Rp65.000,00 sampai Rp150.000,00. Oh iya ada Wardah Beauty House juga di Jogja City Mall Lantai 1 (sebelahnya Coco-Island), tapi belum ada body treatment nya kaya di Wardah yang di jalan Sudirman.
Sebelum keluar pulang, kan ngelewatin ruangan store nya wardah lagi kan itu. namanya juga wanita ya tergoda juga matanya melihat surga makeup itu. Disitulah aku mencoba – coba menggoreskan beberapa jenis lipstik. Taunya ada warna yang aku suka banget! Sentuhan warnanya elegan dan tahan lama, dengan kandungan jojoba oil, memberikan hasil akhir yang matte tetapi tidak kering di bibir. Cocok untuk anda yang modern dengan aktivitas tinggi (copas tulisan di katalog wardah). Wkwkwkwk. Itu long lasting lipstick namanya, aku suka warna yang kode 01 namanya fabulous peach. Jadilah kubawa pulang lipstiknya.

Alhamdulillah, harinya berfaedah, dapet sehat dengan yoga, dapet cantik dengan produk wardah, dapet teman baru, fresh lagi buat menghadapi minggu – minggu penuh tugas kuliah. Terimakasih Wardah Beauty Jogja atas gathering beserta cemilannya, terimakasih telah menjadi wadah pelarian yang positive untuk menghilangkan stress saya J


14 komentar: