SELAMAT SORE BILANGAN BINER

02.10 RetnoAfni 0 Comments


SELAMAT SORE BILANGAN BINER
(portfolio 1)

Sore ini matahari menutup diri dengan awan abu – abu. Goresan senja terlihat samar di Barat. Aku sedang duduk di teras rumah saat adikku rewel di ruang makan karena tidak ada lauk untuk makan malam. Hujan yang sejak tadi pagi terus mengguyur tanpa jeda membuat kami malas keluar rumah untuk sekedar beli telur di warung terdekat.
“mbak! SMS ibu sih, minta tolong beli lauk kalau pulang, adek pengen ayam goreng!”.
Adikku yang rewel itu, selalu lebih galak dari kakaknya. Aku cuma menghela nafas dan mulai mengetik sms.
‘Assalamualaikum wrwb. Ibu bpk sdh sampai mn?lauk mkn mlm beli ayam goreng ya bu? Cepat pulang sdh lapar hiks’.
108 karakter SMS dikirim. Laporan diterima. Status terkirim.
“udah terkirim SMSnya tapi belum dibalas”, kataku malas.
Aku membenarkan posisi duduk karena adikku memaksa duduk bersebelahan. Ibu dan bapakku pergi keluar kota sejak kemarin, dan mereka hari ini pulang.
“mbak, kok SMS bisa cepat terkirim ya?”
“ya bisa lah kan sudah canggih”
Satu menit kemudian handphone ku berbunyi. Ringtone tanda SMS masuk. Adikku bersemangat mendengarnya. Matanya jelas terlihat bersinar berharap itu adalah SMS balasan dari ibu. Kubuka SMS itu dengan sekali tekan tombol handphone. Benar dari ibu.
“ya, ibu sudah hampir sampai, sudah dibelikan ayam goreng dan gorengan... disini masih hujan, ibu bapak sedang berteduh di masjid sekalian menunggu maghrib”.
Adikku langsung berteriak senang “yeeeaaaahhh!!!”. Adikku yang rewel dan galak, sudah kelas 1 SMP. “mbak gimana tadi kok bisa sih SMS itu cepat terkirim dan cepat diterima? Kan handphone mbak sama punya ibu jauh...”.
Adikku yang selalu ingin tahu, mau tidak mau membuatku membuka google. Aku mahasiswa pendidikan matematika, baru semester awal kuliah. Masih minim pengetahuan tentang teknologi seperti itu, apalagi mata kuliah yang aku pelajari tidak ada yang membahas teknologi secara khusus tentang jaringan seperti itu. Pencarian selesai. Aku mulai membaca – baca sekilas beberapa artikel di google. Yang aku bingungkan adalah bagaimana menjelaskan proses itu untuk adikku yang baru kelas 1 SMP agar mengerti. Tentang teknologi analog, teknologi digital, sistem bilangan biner yang rumit, dan istilah – istilah teknologi yang aku juga tidak begitu mengerti.
“ya memang cepat sekali, tapi SMS itu sebenarnya tidak mudah prosesnya. Setelah kita menulis pesan dalam bentuk teks, lalu dijadikan suatu kode, jadi tidak langsung dikirim ke handphone ibu, tapi dikirim dulu ke tower terdekat, lalu dari tower itu dikirim ke satelit, setelah mengalami proses yang rumit di satelit, dikirim ke SMS Centernya atau pusatnya, dari situ masih ada proses lagi... saat SMSnya masuk ke sistem di kantor itu, kita bisa tahu sms itu terkirim atau gagal, lalu dikirim lagi ke tower lain yang paling dekat lokasinya dengan ibu...dan masuk lah pesan itu ke handphone ibu”
“terus mbak?”
“adek udah belajar TIK kan? Pernah dengar analog atau digital?”
“udah mbak hehehe, saat menulis SMS huruf – hurufnya waktu dikirim dirubah dulu ke sinyal analog dan digital, tapi masih bingung kok bisa begitu”
“teknologi digital itu memungkinkan perubahan format dari sinyal menjadi format biner dimana data atau informasi diwakili oleh serangkaian angka 1 dan 0”
“biner itu apa mbak?”
Aku lalu mengetikkan kata kunci pencarian di google tentang bilangan biner. Tidak mudah menjawab pertanyaan adikku tanpa ada sumbernya. Di masa perkembangan pola pikirnya yang masih sederhana, setidaknya aku mampu menjelaskan dengan benar. Posisiku disini sekarang adalah aku sebagai sumber belajarnya di luar sekolah. Bisa jadi pembicaraan santai ini akan dikenangnya ketika di sekolah, atau di tempat lain. Aku tidak mau adikku salah persepsi awal tentang hal ini. Kubacakan informasi yang kudapat dari wikipedia
“Sistem bilangan biner atau sistem bilangan basis dua adalah sebuah sistem penulisan angka dengan menggunakan dua simbol yaitu 0 dan 1. Sistem bilangan ini merupakan dasar dari semua sistem bilangan berbasis digital. Dari sistem biner, kita dapat mengkonversinya ke sistem bilangan Oktal atau Hexadesimal, Sistem ini juga dapat kita sebut dengan istilah bit, atau Binary Digit. Pengelompokan biner dalam komputer selalu berjumlah 8, dengan istilah 1 Byte/bita. Dalam istilah komputer, 1 Byte = 8 bit. Kode-kode rancang bangun komputer, seperti ASCII, American Standard Code for Information Interchange menggunakan sistem peng-kode-an 1 Byte”.
Aku tertawa melihat adikku yang menatapku dengan tatapan kosong. Entah efek lapar atau karena bingung dengan penjelasan yang kubaca. Aku mengambil kesimpulan kalau struktur pikiran dia belum bisa langsung sampai ke penjelasan dengan istilah asing semacam itu. Ibu dan bapak belum juga sampai rumah. Aku memutuskan untuk mengenalkan sedikit tentang bilangan biner sembari menunggu kepulangan mereka.
“Mbak ceritakan tentang bilangan biner ya?”
“iya dong mbak, jadi penasaran nih”
“Sistem bilangan biner modern itu ditemukan oleh Gottfried Wilhelm Leibniz pada tahun 1679. Dia adalah seorang filsuf Jerman keturunan Sorbia dan berasal dari Sachsen.

Selain seorang filsuf, ia adalah ilmuwan, matematikawan, diplomat, ahli fisika, sejarawan dan doktor dalam hukum duniawi dan hukum gereja. Ia dianggap sebagai Jiwa Universalis zamannya dan merupakan salah seorang filsuf yang paling berpengaruh pada abad ke-17 dan ke-18.  Leibniz lahir di kota Leipzig, Sachsen pada tahun 1646. Orang tuanya, terutama ayahnya Friedrich Leibniz sudah sejak awal membangkitkan rasa ketertarikannya terhadap masalah-masalah yuridis dan falsafi. Ayahnya merupakan seorang ahli hukum dan profesor dalam bidang etika dan ibunya adalah putri seorang ahli hukum pula. Gottfried Leibniz telah belajar bahasa Yunani dan bahasa Latin pada usia 8 tahun berkat kumpulan buku-buku ayahnya yang luas. Pada usia 12 tahun ia telah mengembangkan beberapa hipotesa logika yang menjadi bahasa simbol matematika”.
“wow pinter ya mbak?”
“iya...itu sejarahnya yang menemukan bilangan biner, kalau perhitungan dalam biner itu mirip dengan menghitung dalam sistem bilangan lain. Dimulai dengan angka pertama, dan angka selanjutnya. Dalam sistem bilangan desimal, perhitungan mnggunakan angka 0 hingga 9 kan? sedangkan dalam biner hanya menggunakan angka 0 dan 1.”
“ooh malah lebih sedikit ya mbak angkanya? Lebih gampang dong!”
“ya begitulah, ketika menghitung dengan bilangan biner tetap ada juga aturannya ketika akan menjumlahkan atau mengurangkan, berbeda dengan operasi aritmatika bilangan biasa”
“contohnya bagaimana mbak?”
Aku bergegas mengambil sembarang kertas yang terlihat kosong dan pulpen di ruang tengah lalu kembali ke teras rumah. Malah aku yang bersemangat. Aku menunjukkan contoh bilangan biner dari internet, lalu menuliskan contoh konversi bilangan biner ke bilangan desimal.
“ini contoh bilangan biner...

“lalu kalau mau merubah bilangan biner ke desimal begini, misalkan kita ingin mengkonversi nilai 8 bit 10011101 menjadi nilai desimal, kita dapat menggunakan rumus seperti di bawah ini bahwa:
128
64
32
16
8
4
2
1
1
0
0
1
1
1
0
1
Nah lihat dek, kita menempatkan angka 1, 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128 (pangkat dua) dalam urutan numerik terbalik, dan kemudian ditulis nilai biner di bawahnya. Untuk mengkonversi, Adek hanya mengambil nilai dari baris atas di mana ada angka 1 di bawah, dan kemudian menambahkan nilai-nilai tersebut bersamaan. Misalnya, dalam contoh, kta akan menjumlahkan angka pada baris atas yang diwakili oleh angka 1 dibawah maka dijumlahkan seperti ini : 128 + 16 + 8 + 4 + 1 = 157.
Karena kita tahu biner adalah basis 2 maka angka di atas dapat ditulis sebagai berikut :
1*27 + 0*26 + 0*25 + 1*24 + 1*23 + 1*22 + 0*21 + 1*20 = 157.”
Kalau untuk mengubah desimal ke biner juga sangat sederhana, Adek hanya membagi nilai desimal dengan 2 dan kemudian menuliskan sisanya, lalu diulangi prosesnya sampai Adek tidak bisa membagi dengan 2 lagi, misalnya kita ambil contoh nilai desimal 157:
157 ÷ 2 = 78          dengan sisa 1
78 ÷ 2 = 39            dengan sisa 0
39 ÷ 2 = 19            dengan sisa 1
19 ÷ 2 = 9               dengan sisa 1
9 ÷ 2 = 4                 dengan sisa 1
4 ÷ 2 = 2                 dengan sisa 0
2 ÷ 2 = 1                 dengan sisa 0
1 ÷ 2 = 0                 dengan sisa 1
Sisa hasil perhitungan tersebutlah merupakan penulisan bilangan binary yaitu 10111001, begitu dek”
Adikku terlihat antusias, dia mengangguk – angguk sambil membaca ulang tulisanku. Aku tidak tahu adikku benar – benar mengerti atau tidak, tentang apa itu istilah bit, byte, oktal, atau heksadesimal. Melihatnya tertarik dan merasa ingin tahu dengan hal yang berkaitan dengan matematika sudah membuat aku cukup senang. Ibu dan bapak baru saja sampai di rumah ketika aku dan adikku sedang asyik mencoba mengkonversi beberapa kode biner.
Sumber :
http://kopicopi.blogspot.co.id/2014/01/penemu-sistem-bilangan-biner-modern.html

0 komentar: