TOLONG! SELAMATKAN AKU DARI FENOMENA COMTE! (tugas)
Tugas Membuat Fenomena Auguste Comte
Nurafni Retno Kurniasih
PPS. P.Mat-A UNY
15709251007
TOLONG!
SELAMATKAN AKU DARI FENOMENA COMTE!
Sebelumnya, bismillahirrahmanirrahim, assalamualaikum
warohmatullahi wabarokatuh. Semoga rahmat dan kasih sayang Allah selalu
tercurah kepada kita semua dan semoga kita semua selalu dalam lindunganNya.
Amiin.
Pada suatu hari di sebuah ruang kelas, seorang mahasiswi
pascasarjana sedang duduk termenung, menopang dagu, dan diam. Dia terlihat agak
sedikit bingung. Kemudian tangannya bersedekap dan pandangannya kearah langit –
langit ruang kelas. Dia terdengar menghela nafas panjang. Seorang teman datang
mendekatinya dan menepuk bahunya.
Teman : “hey! Mengapa engkau melamun,
Afni!”. Ternyata mahasiswi yang terlihat bingung itu bernama Afni.
Afni :
“eh kamu, iya nih saya sedang bingung, saya diberikan tugas mata kuliah
filsafat oleh bapak Marsigit”
Teman : “memangnya tugasnya disuruh
ngapain?”
Afni :
“membuat tulisan tentang fenomena comte, aku bingung bagaimana tulisanku nanti akan
berbentuk seperti apa, aku belum ada inspirasi”.
Teman : “kalau begitu googling saja,
cari di google tentang fenomena comte”
Afni :
“benar juga, pinjam hape kamu dong buat internetan, paket dataku habis”
Teman : “yaah gimana ya, di gedung
pasca susah sinyal internet... pakai laptop saja, connect kan dengan wifi
kampus”
Afni :
“aku tidak membawa laptop, nanti saja aku membuka google di kost, aku ada modem
di kost”
Teman : “ya sudah, aku pulang dulu ya...
keburu hujan aku tidak membawa mantel”
Afni :
“oh iya hati-hati ya, ngomong – ngomong kostmu dimana?”
Teman : “disitu kok dekat cuma di
belakang kampus”
Afni :
“kostnya dekat kok pakai motor?”
Teman : “iya, males jalan kaki...
hehehe... sudah ya, nanti kalau bingung apa – apa bbm atau whatsapp saja”
Afni :
“yaah kan paket dataku habis, smartphone nya tidak bisa buat internetan...
nanti aku sms saja ya...”
Teman : “baikah kalau begitu, aku
duluan...ciao bella~ (sapaan gaul ala Syahrini)
Sesampainya di kost, Afni kemudian berpikir. Kejadian di
ruang kelas tadi sebetulnya hampir seluruhnya merupakan fenomena comte. Dimana hidup
kita tidak lepas dari internet, teknologi seperti smartphone, laptop, wifi, penggunaan
modem, memakai sepeda motor walau hanya jarak dekat, dan teman yang menyapa
tidak menggunakan salam “assalamualaikum” namun menggunakan sapaan gaul anak
muda kekinian. Semua hal itu sudah sangat erat melekat dalam kehidupan kita
sehari – hari dan kita sendiri tidak mampu untuk meninggalkannya. Sekarang handphone,
laptop, motor, dan wifi bukan merupakan kebutuhan tersier lagi namun sudah
menjadi kebutuhan primer.
Sore harinya Afni membuka laptop dan akan membuat tulisan
tentang fenomena comte, namun ternyata meskipun ada modem, di kost tidak ada
jaringan yang mendukung. Istilahnya tidak ada sinyal. Afni kemudian bingung dan
mengajak teman di sebelah kamar kostnya yang bernama Hanah untuk mencari wifi
gratis.
Afni :
“Han, nongkrong yuk cari wifi gratis... aku mau ngerjain tugas”
Hanah : “nongkrong dimana? Yuk aku
juga mau download film, ada drama korea baru lho... tokoh pria nya ganteng
banget”
Afni :
“ada film barat yang baru tayang juga lho, ceritanya bagus... kemarin sudah
tayang di bioskop XXI”
Hanah :”benarkah?
Ya sudah nanti sekalian download film itu... jadi nongkrong dimana?”
Afni :
“di dekat kost saja, cafe belakang situ...disitu buat browsing nggak lelet,
tapi rame kalau malam banyak banget yang nongkrong disitu jadi penuh tempatnya...”
Hanah :
“buat download film cepat juga? Yaudah sekarang aja yuk! Eh disana juga ada
kopi kan?”
Afni :
“iya disitu memang cafe yang biasa buat ngopi... dan kalau tidak salah malam
ini ada live music nya, musik akustik gitu...”
Hanah : “waahh... bawa kamera ya biar
nanti disana kita bisa foto, terus kita upload di facebook, twitter, dan
instagram... hahaha”
Afni :
“wuidiihh anak sosmed... upload ke path juga, check in lokasi sedang dimana dan
sedang bersama siapa...hahaha”
Hanah : “kalau nanti mau foto - foto juga, aku harus pakai baju bagus dong”
Afni :
“iya juga sih biar kelihatan bagus juga difoto”
Hanah :
“Aku mau pakai baju merk WXYZ ah yang kemaren baru beli, itu dari desainer
Paris lho bajunya, terus sepatunya bagus yang nike atau converse?”
Afni :
“terserah aja deh, tas ranselku mana ya yang merk ABCD? Yang beli di toko
belanja online itu lho”
Hanah :
“dipinjam sama Riza kan kemarin buat jalan-jalan ke Singapura?”
Afni :”oh
iya, ya. Nge-hits banget ya dia jalan ke Singapura, ada fotonya di instagram,
foto di universal studio... jadi pengen...sudah pulang kan dia? Ajakin
nongkrong aja sekalian cerita – cerita”
Hanah : “boleh juga, aku bbm dia dulu
ya coba...biar rame juga kita nongkrongnya”
Tiba – tiba Afni berpikir lagi, ini
juga fenomena comte! budaya anak muda jaman sekarang yang sedang menjadi trend adalah
nongkrong di cafe – cafe terkenal dan aktif di berbagai sosial media. Lima puluh
tahun yang lalu mungkin sangat tabu bagi wanita untuk pergi keluar di malam
hari. Pendapat bahwa anak perempuan sebelum magrib harus sudah ada dirumah, kini
tergugurkan. Pendapat itu sama sekali tidak berlaku di kota – kota besar.
Mungkin ada, dan masih berlaku di daerah pedesaan lereng gunung sana. Namun
kini kita lihat di kota – kota besar wanita muda tidak malu – malu untuk
berjalan – jalan menikmati suasana malam. (astaghfirullahaladziim)
Kota – kota besar itu, kehidupan seakan
- akan malah dimulai ketika matahari mulai tenggelam. Kota kini dipenuhi dengan
segala fasilitas yang memanjakan raga. Mulai dari wisata kuliner malam, karaoke,
mall, bioskop, hingga tempat hiburan malam. Semua ramai didatangi bahkan
terlihat tidak pernah sepi pengunjung. Kota seakan tidak pernah tidur, mulai
dari pagi hingga pagi lagi. Wanita dan pria bercampur tertawa bersama –sama,
menyanyi bersama – sama, dan berfoto selfie groovie yang kemudian di upload di
sosial media. Bahkan di malam hari banyak wanita yang terlihat tidak menutup
auratnya. (astaghfirullahaladziim)
Pelan tapi pasti, setiap hari udara
hembusan powernow telah terhirup oleh kita. Masuk ke dalam diri kita tanpa kita
sadari, mendarah daging, menjadi ketergantungan dan membudaya. Fenomena comte
sangat banyak terjadi di kehidupan sehari – hari dan mengikis moral serta sopan santun kita. Penulis sendiri juga
mengalami. Ketika melakukan budaya nongkrong dan ngopi di malam hari bahkan
ngobrol sampai begadang hingga pagi, yang menjadi pola pikir jaman sekarang
adalah berkumpul bersama teman, bersenang – senang dan berbagi cerita
pengalaman, sisi baiknya memang kita menjadi menjalin silaturahmi dengan teman
dan menjadi bertambah pengalamannya. Namun sisi negatifnya, anak muda yang
nongkrong hingga pagi hari rata – rata adalah pelajar aktif. Akan berdampak
negatif bagi mereka jika pagi harinya mereka harus ke sekolah maupun kuliah. Bangun
kesiangan, shalat subuh terlambat, boro – boro shalat dhuha. Kita lihat pelajar
di Jepang misalnya, mereka pulang sampai malam hari karena menghabiskan
waktunya dengan belajar di perpustakaan hingga lupa waktu. Berbeda dengan
pelajar di Indonesia yang menghabiskan waktu di malam hari dengan nongkrong dan
bercanda. Sebenarnya untuk berbagi cerita atau pengalaman bisa dengan cara lain
yang lebih positif, misalnya tempatnya tidak di cafe dan waktunya tidak malam
hari. Menghabiskan waktu untuk begadang mengaji atau berdoa atau tirakat saja
kita mengantuk, tapi untuk begadang kesenangan dunia kita tidak mengantuk.
Menonton bola saja bisa menyempatkan diri untuk bangun dini hari, menyempatkan
diri untuk shalat tahajud saja susah sekali. (Astaghfirullahaladzim)
Hadirnya drama korea dan film barat
juga tidak lepas dari fenomena comte. Kesenangan duniawi dengan melihat cerita
fiktif sudah memabukkan anak muda jaman sekarang. Drama korea yang di tayangkan
tidak hanya satu jam selesai namun berseri hingga belasan episode. Kalau
menonton satu episode saja hanya bikin penasaran kemudian tergoda untuk
menonton episode selanjutnya sampai selesai. Kadang bisa sampai lupa waktu
ketika menonton belasan episode tersebut. Satu episode saja berdurasi satu
jam,misalnya. Kalau satu drama terdiri dari 20 episode berarti ada 20 jam waktu
yang kita butuhkan untuk menontonnya. Untuk meluangkan waktu beribadah saja
kita tidak bisa berpikir untuk menghabiskan waktu 20 jam, namun ketika menonton
drama korea atau film barat kita mampu. (astaghfirullahaladziim)
Selanjutnya memakai pakaian yang
bermerk ternama menjadi fenomena comte yang lain. Anak muda jaman sekarang
merasa bangga jika pakaian yang dikenakannya bermerk. Merasa lebih percaya diri
jika menggunakan merk tertentu. Akan lebih percaya diri jika difoto, karena
foto itu akan digunakannya untuk berbagi dengan teman di dunia maya. Akan
dilihat jutaan orang di dunia maya. Padahal seharusnya kita menggunakan pakaian
dengan melihat fungsinya, yaitu untuk menutup aurat. Yang penting pakaian itu
bisa menutup aurat dan nyaman di pakai, tentu saja dengan tetap memandang dari
sisi estetikanya. Namun tidak dipandang dengan merknya.
(astaghfirullahaladziim)
Fenomena comte yang sekarang terjadi
juga adalah budaya piknik. Kesenangan duniawi dengan piknik menjadi membudaya.
Banyak slogan yang dibuat, seperti “my trip my adventure”, “jangan panik mari
piknik”, dan sebagainya. Piknik menjadi tren dalam keseharian kita. Orang yang
terlalu bekerja keras akan cepat mengeluh dan stres karena dianggap kurang
piknik. Kita jadi berpikir untuk selalu bersenang – senang setelah berusaha
bekerja mengerjakan sesuatu. Padahal belum tentu juga usaha kita termasuk usaha
yang maksimal atau diri kita memang benar-benar berjuang keras.
Akhirnya Afni dapat menuliskan
fenomena comte yang sering terjadi di kehidupan sehari – hari. Bahkan tanpa
perlu browsing, tanpa perlu mencari di google, Afni dapat menuliskannya. Karena
sangat dekatnya fenomena comte tersebut dengan kehidupan kita. Akhir cerita,
dia menuliskan kalimat berikut:
“Sekian
cerita fenomena comte dari saya, mohon maaf bila ada kesalahan kata – kata, itu
karena kekurangan saya, mohon maaf jika ada kesamaan nama dan tempat, itu semua
adalah unsur ketidaksengajaan. Kesempurnaan hanya milik Allah SWT, semoga kita
selamat dari fenomena comte dan diampuni semua dosa – dosa kita. Amiin ya
robbal alamiin. (Nur Afni Retno Kurniasih, PPS PMAT-A 15709251007).”
0 komentar: